Network
LENSA BOLSEL – Subsidi yang diberikan kepada masyarakat, khususnya subsidi untuk BBM dan Listrik, bertujuan agar masyarakat bisa mendapatkan harga energi yang lebih murah dan terjangkau dari harga keekonomian pada umumnya.
Tahun 2022 ini, pemerintah telah menggelontorkan dana subsidi energi sebanyak Rp520 tliliun, yang ditujukan untuk subsidi BBM dan LPG 3 Kg.
Ini termasuk konpensasi yang harus dibayarkan kepada BUMN yang sudah menahan harga dalam dua tahun terakhir ketika pandemi Covid-19.
Baca Juga: Sinopsis Black Panter Versi Komik, Black Panther: Wakanda Forever Rilis Pada November 2022 Mendatang
Namun Pemerintah melalui Kementerian Keuangan, kini telah mempersiapkan APBN yang semakin efektif, artinya bakal ada pemotongan subsidi.
Direktur Penyusunan APBN, DItjen Anggaran Kementerian Keuangan, Rofyanto Kurniawan, dalam Konsultasi Publik RUU APBN Tahun Anggaran 2023, pada Senin, 25 Juli 2022, mengatakan:
"Kita harus mendorong belanja produktif. Subsidi BBM dan subsidi listrik itu gak efisien,"
“Memang secara bertahap dan berangsur-angsur kita harus kembalikan ke harga keekonomian. Supaya belanja produktif," jelasnya
Dengan demikian subsidi pemerintah bisa dialihkan ke masyarakat yang memang membutuhkan dan harus tepat sasaran, karena yang berlangsung saat ini, subsidi dinikmati oleh masyarakat kelas menengah atas.
Baca Juga: 3 PSK Paling Terkenal Sepanjang Sejarah
Artikel Rekomendasi