Dibenci Umat Islam namun Dipuja Barat, Siapa Sebenarnya Salman Rushdie

- 13 Agustus 2022, 23:00 WIB
Salman Rushdie Pengarang buku Ayat Ayat Setan yang Ditikam Saat Di New York
Salman Rushdie Pengarang buku Ayat Ayat Setan yang Ditikam Saat Di New York /


LENSA BOLSEL – Peristiwa penikaman yang dilakukan didepan umum oleh Hadi Matar, seorang warga New Jersey terhadap Salman Rushdie pada Jumat, 13 Agustus 2022 menarik perhatian publik.


Rushdie mengadiri sebuah acara bincang-bincang di Institusi Chautauqua, New York, saat diperkenalkan ke undangan, Hadi Matar yang menggunakan topeng kemudian melompat keatas panggung dan menusuk berkali-kali kearah Rushdie.


Salman Rushdie menderita cidera serius dan harus dirawat secara intensive di pusat trauma New York, Rushdie terancam kehilangan sebelah mata dan harus bernafas menggunakan ventilator.

Baca Juga: Salman Rushdie Pengarang Buku Ayat-ayat Setan Ditikam di Atas Panggung


Agen Salman Rushdie, Andrew Wylie mengatakan: “Salman kemungkinan akan kehilangan sebelah mata; saraf-saraf di lengannya terputus, dan levernya juga tertusuk dan rusak.”


Siapa Sebenarnya Salman Rushdie, sehingga peristiwa penikamannya menghebohkan.


Salman rushdie lahir di Bombay, India, pada tahun 1947. Ia berasal dari keluarga muslim, namun beberapa waktu kemudian mendeklarasikan diri sebagai seorang atheis.


Menurut dunia barat, Rushdie adalah salah satu sastrawan penting di abad-20 yang terkenal dengan gaya tulisan campuran antara realisme magis dan sejarah.

Baca Juga: Setelah Ditikam Berkali-kali Salman Rushdie Dirawat Menggunakan Ventilator dan Terancam Kehilangan Mata


Namun umat Islam dunia membenci Rushdie karean salah satu buku yang dikarangnya tahun 1988 yang berjudul “The Satanic Verses” atau Ayat Ayat Setan dianggap menghina Nabi Muhammad SAW.


Sejumlah penghargaan dalam menulis pernah dimenagkan Salman Rushdie termasuk penghargaan Booker Prize untuk buku berjudul Midnight's Children pada 1981 dan Booker of Bookers untuk novelnya pada tahun 1993.


Pasca menulis buku The Satanic Verses, Rusdie mendapat kecaman dari berbagai otoritas Islam di seluruh dunia, termasuk Iran yang mengeluarkan fatwa untuk membunuh Rushdie.

Baca Juga: Baru 2 Hari Tempati Rutan Malbero, Tahanan Lansia Ditemukan Tak Bernyawa


The Satanic Verses karangan Rushdie menjadi buku paling kontroversional karena menghina Nabi Muhammad SAW. Buku tersebut diyakini merupakan adaptasi dari sejarah Islam.


Salman Rushdie kemudian meminta perlindungan ke Inggris kabibat berbagai ancaman pembunuhan yang ia terima, Pemerintah inggris pun menempatkan Rushdie dibawah perlindungan Polisi.


Pemerintah Iran kemudian memutus hubungan diplomatik dengan Inggris, namun penulis-penulis barat mengecam hal ini sebagai bagian dari ancaman kebebasan berekspresi.

Baca Juga: Persatuan Dukun Indonesia Laporkan Pesulap Merah Ke Polres Metro Jakarta Selatan


Berbagai kekacauan akibat buku ini terjadi dimana-mana, Pada Januari 1989, warga Muslim di Bradford, Inggris membakar buku tersebut dan toko buku WHSmith menghentikan pajangan buku.


Pada bulan Februari 1989, sejumlah orang meninggal dalam kerusuhan anti-Rushdie. Di Teheran, kedutaan Inggris saat itu dilempari batu oleh demonstran.


Di Inggris sendiri, sejumlah pemuka Muslim mendesak warga untuk menahan diri, namun ternyata buku ini laris di Inggris, Amerika dan Perancis.


Bukan hanya Salman Rushdie yang menerima akibat dari buku The Satanic Verses, beberapa orang lainnya menerima akibat dari menerjemahkan buku tersebut.

Baca Juga: Lima Pemain FC Barcelona Femeni Masuk Nominasi Ballon d'Or


Pada bulan Juli 1991, penerjemah buku The Satanic Verses versi bahasa Jepang, ditemukan meninggal di Universitasnya, karena ditusuk berkali-kali oleh orang tak dikenal.


Pada bulan yang sama, penerjemah Italia, Ettore Capriolo, ditikam di apartemennya di Milan, namun selamat.


Fatwa hukuman mati terhadap Rushdie dihentikan secara resmi oleh Iran pada tahun 1998, namun penghinaan rushdie terhadap Islam tidak bisa dilupakan.


Salman Rusdie menjadi warga negara Amerika dan mendapat penghargaan karena jasanya dalam bidang kesusastraan.


Rusdie kemudian menceritakan kehidupannya setelah terbitnya The Satanic Verses dalam buku berjudul Joseph Anton: A Memoir pada tahun 2012.


Kini Salman Rushdie pengarang The Satanic Verses (Ayat Ayat Setan) terbaring dengan kondisi yang serius dipusat perawatan trauma New York.***

 

 

Editor: Masri Suratinoyo


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah