'Dia Bukan Beban, Dia Tidak Berat, dan Dia adalah Saudaraku': Kisah Bocah Pemberani dari Nagasaki

- 25 Juli 2022, 12:30 WIB
Foto: Standing boy from Nagasaki
Foto: Standing boy from Nagasaki /


LENSA BOLSEL - Sampai hari ini potret hitam putih kakak beradik ini digunakan untuk melambangkan kekuatan di Jepang.


Foto ini diambil oleh seorang Fotografer U.S. Marine Joe O'Donnell tak lama setelah bom atom dijatuhkan di Nagasaki pada penghujung perang dunia ke 2.


O'Donnell mengatakan "Bocah itu menggigit keras bibirnya agar tak menangis, hingga terlihat darah di sudut sudut bibirnya."


Dalam hal ini sang kakak, anak laki-laki yang berumur 10 tahun terlihat berdiri tegak dengan tubuh yang terluka tanpa alas kaki.

Baca Juga: Resmi Dibuka, Ini dia Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Glombang 38


Ia sedang menggendong adiknya yang telah kehilangan nyawa, sebuah contoh dampak dahsyat dari perang. Ia sedang menunggu giliran kremasi adiknya.


Saat itu seorang petugas jaga berkata: "berikan padaku beban yang kau bawa di punggungmu itu." Sang kakak menjawab "dia bukan beban, dia tidak berat, dan dia adalah saudaraku"


Setelah itu jasad si adik diletakkan di atas api, dan setelah jasadnya terbakar oleh api, sang kakak hanya melihat tanpa bergerak.


Dia menolak menangis dan menggigit bibirnya begitu keras, sehingga memerah karena darah. Setelah jasad adiknya terbakar dan menjadi abu. Sang kakak pun berbalik dan diam diam pergi.


Foto bocah ini pun masih menjadi misteri sampai hari ini, pasalnya tidak ada yang benar benar mengetahui siapa nama dan identitas dari anak laki laki tersebut.

Halaman:

Editor: Masri Suratinoyo

Sumber: Dari Berbagai Sumber


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini