Network
LENSA BOLSEL – Gotabaya Rajapaksa, Presiden Sri Langka ke-8, seorang mantan tentara berpangkat Letnan Kolonel, yang menjadi Presiden sejak 2019 lalu.
Berencana untuk mengundurkan diri pada Rabu, 13 Juli 2022, keputusan ini dipicu oleh gelombang protes besar-besaran akibat krisis ekonomi yang berlangsung berbulan-bulan.
Pada Sabtu, 9 Juli. Beredar sebuah video yang dengan cepat menjadi viral, yang menunjukkan pengunjuk rasa di srilangka, menyerbu kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa dan membakar kediaman Perdana Mentri di kolombo.
Menurut Ketua Parlemen Sri langka, Mahinda Yapa Abeywardena, Bahwa “Keputusan mundur pada 13 Juli diambil untuk memastikan penyerahan kekuasaan secara damai. Karena itu, saya meminta masyarakat untuk menghormati hukum serta menjaga perdamaian”.
Baca Juga: Mantan Presiden AS Donald Trump Marah ke Elon Musk: Artis Omong Kosong
Kondisi Sri Langka saat ini sangat memprihatinkan, antrian panjang untuk makanan dan kebutuhan pokok, menjadi pemandangan sehari-hari di Sri Langka.
Ini terjadi karena pemerintah kehabisan cadangan devisa unutk mengimpor kebutuhan pokok, bahan bakar, dan suplai tenaga listrik sehingga harga kebutuhan pokok meroket.
Kondisi ini juga diperparah dengan inflasi pada Juni 2022 lalu, yang mencapai 54,6 persen, dan diperkirakan naik menjadi 70 persen.
Baca Juga: Ingin Berjualan Makanan Secara Online, Segera Daftar Shopee Food.
Penyebab yang menjadi kambing hitam pemerintah yaitu Pandemi Covid-19, namun pengamat mengatakan bahwa penyebabnya yaitu kesalahan kebijakan yang melemahkan pendapatan negara, pemotongan pajak populis, pengiriman uang dari pekerja luar negeri yang terpangkas serta kenaikan harga minyak.
Artikel Rekomendasi