Setelah Ditinggal Presiden, Sri Langka Dalam Keadaan Darurat Nasional

- 14 Juli 2022, 09:06 WIB
Sri Langka Pasca ditinggal Presiden
Sri Langka Pasca ditinggal Presiden /Ilustrasi/Pixabay


LENSA BOLSEL – Ribuan demonstran dilaporkan mengerumuni kantor Perdana Menteri Sri Langka, Polisi kemudian menembakkan gas air mata untuk membubarkan demostran.


Sri Langka mengalami kekacauan ekonomi dan politik, setelah diserang selama berbulan bulan oleh krisis ekonomi.


Negara dengan penduduk 22 juta jiwa ini, harus mengalami pemadaman listrik selama berbulan – bulan, Inflasi yang tinggi, kekurangan bahan makanan, serta tidak adanya BBM.

Baca Juga: Cegah berbagai Penyakit Menular, Jamaah Haji yang Tiba di Tanah Air akan Dipantau 21 Hari


Setelah kaburnya Presiden Sri Langka Rajapaksa beserta keluarga dan stafnya ke luar negeri. “Keadaan darurat telah diumumkan untuk menangani situasi di negara ini” kata juru bicara Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe.


Polisi akan memberlakukan jam malam tanpa batas diseluruh Provinsi Barat, termasuk Ibukota Kolombo, hal ini untuk menahan protes yang berkembang, setelah kaburnya presiden ke luar negeri.

Baca Juga: Ajax Bersedia Lepas Lisandro Martinez Seharga 46 juta Poundsterling


“Ada Protes yang sedang berlangsung diluar kantor perdana menteri di Kolombo, dan kami membutuhkan jam malam untuk mengatasi situasi, kata seorang perwira polisi senior.


Pada Sabtu lalu, para demonstran menduduki rumah Presiden Rajapaksa, serta membakar kediaman Perdana Menteri.


Keluarga Rajapaksa disalahkan atas krisis yang terjadi di Sri Langka sejak beberapa bulan yang lalu, protes yang terjadi selama berbulan-bulan memaksa Presiden untuk mundur.***

Editor: Masri Suratinoyo


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini

x