SMKN 5 Malang, Sekolah Kreatif Anak Muda Sukses dengan Karya Radio Vintage

30 Juli 2022, 17:13 WIB
Stand SMK 5 Malang /Kemendikbud/Tim Vokasi

LENSA BOLSEL - Dalam proses mempertajam inovasi di era 4.0, pemanfaatan Seni dan Teknologi menjadi alternatif untuk menciptakan komponen Industri Kreatif Indonesia. Konsep inilah yang kemudian dikembangkan Cone Kustarto Arifin sebagai Kepala Sekolah SMKN 5 Malang, kepada seluruh Unsur yang ada di Sekolah yang dia Nahkodai sekaran. Radio Vintage contohnya, dia memadukan Konsep antara Seni dan Teknologi yang kemudaian menjadi salah satu Produk Unggulan dari SMKN 5 Malang.

Menurutnya, kedepan dengan metode ini bisa mempertajam daya pikir yang inovatif dan kreatif bagi SMKN 5 Malang hingga mampu mengambil andil dalam dunia industri kreatif yang semakin hari, semakin memperbaharui perkembang di dunia Teknologi.

"Saya hanya mengacu pada kompetensi abad ke-21, salah satunya sudah tidak zamannya lagi kerja sendiri. Akan tetapi, harus kerja sama. Pasalnya, dengan kolaborasi akan muncul spesies atau produk baru yang mungkin belum muncul di tempat lain,” jelas Cone saat SMKN 5 Malang mengikuti kegiatan Mahakarya Vokasi, “Vokasiland: Road to Harteknas 2022” di Grand City Mall, Surabaya, Jawa Timur, Jumat.

Baca Juga: Pikiran Rakyat Media Network Buka Peluang Mahasiswa Jadi Pembuat Konten Kreatif Bersertifikat Kampus Merdeka

Ia memimpin langsung SMKN 5 Malang di acara tersebut, tak hanya Radio Vintage tapi mereka juga memamerkan karya Inovatif mereka yang lain berupa Motor Gede bertenaga listrik yang dibuat dari kayu, moge yang di rancang oleh semua Jurusan dari SMKN 5 Malang ini bertemakan Vintage.

Selain itu, mereka juga mempertunjukan karya lainnya berupa kotak musik dari kayu, beberap item dari karya ini menjadi lirikan dari banyak pengunjung. Contohnya, Radio Vintage yang memiliki banyak fungsi, berupa karaoke dan lain sebagainya, kolaborasi antar jurusan yang diprakarsai langsung Cone. Alat ini langsung banjir orderan.

"Tadi sudah laku oleh pengunjung dari Kadin. Kemudian mereka pesan lagi, tetapi dengan penambahan beberapa fitur. Jadi, akan kami lengkapi lagi,” ungkap Cone.

Baca Juga: Nadiem Makarim Dorong Perempuan Tingkatkan Kapasitas Meski Minim Akses

Sempat meredup, SMKN 5 Malang kini lebih memperbesar api semangat untuk berinovasi pasca di pimpin Cone pada September lalu sampai dengan sekarang, berkat keuletan dan kerja keras dari sekolah, kini mereka dapat menciptakan komponen-komponen yang kreatif dan mampu bersaing secara nasional.

"Dulu sempat jaya, tetapi kemudian redup. Ya, mungkin karena anak muda mulai jarang yang ingin menekuni dunia ukir-ukiran,” katanya.

Menurut dia, yang pertama diperbaharui kembali soal visi dan misi sekolah melalui tim dari guru-guru yang dibentuknya. Dia melihat bahwa relefansi dan korelasi dari visi dan misi sekolah sudah tidak sesuai dengan situasi serta kondisi saat ini.

Baca Juga: Hari Persahabatan Sedunia: Sejarah, Ucapan dan Twibbon Gratis

"Menurut saya, sebuah keniscayaan bagi SMK saat ini untuk mencetak generasi terbaik dengan kualitas SDM yang unggul yang memiliki sifat-sifat kreatif, inovatif, melek teknologi, dan terampil Makanya, SMK harus berinovasi, berkolaborasi, kreatif, dan tidak lupa berkolaborasi terkoneksi dengan berbagai pihak,” Jelasnya.

Tak hanya Visi dan Misi yang dirubah Cone, namun Tagline sekolah juga tak luput dari revitalisasinya, sekarang SMKN 5 Malang dikenal sebagai Sekolah Kreatif Anak Muda.

"Jadi, semuanya di sini harus kreatif. Kepala sekolahnya harus kreatif, gurunya harus kreatif, apalagi muridnya harus kreatif apa pun nanti yang akan mereka pilih. Misalnya wirausaha, mereka tetap harus memiliki kreativitas,”ujarnya.***

Editor: Rahmat Putra Kadullah

Sumber: Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler