LENSA BOLSEL - Akhmad Basuki salah satu tenaga pendidik di SMPN 1 Banjarmasin, pada usianya yang beranjak lima puluh tahun, ia justru makin menikmati profesinya. sampai detik ini dia menikmati prosesnya dan statusnya sebagai guru.
“Sampai saat ini saya yakin dan percaya diri tetap berusaha dan bertukar pikiran dengan guru lainnya. Semua baik-baik saja,” ucap Basuki, Senin 25
Dia mulai menyelami dunia pendidikan dengan menjadi tenaga pendidik pada tahun 1999. Dahulu Basuki seorang yang tertutup dengan sesama rekannya. Mata pelajaran bahasa Inggris pun ia masih merasakan sulit berkomunikasi dengan lainnya.
Baca Juga: Indonesia-Belanda Sepakati Kerja Sama Bidang Vokasi dan Pendidikan Tinggi
Ini berbeda ketika dirinya menjadi guru penggerak. tidak ragu untuk bertanya dan bekerja sama, saling berbagi teknik mengajar, dengan sesama guru.
Berawal dari rutinitas, Basuki membuka Sistem Informasi Manajemen untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (SIMPKB). Di situlah dia melihat informasi mengenai program guru penggerak dan memberanikan diri untuk mendaftar.
Dengan dukungan sekolah, Basuki pun resmi mengikuti pendidikan Guru Penggerak Angkatan 2 pada 2021.
Baca Juga: P3IKM Bikin Mading ‘Suara Rakyat’ di Hut Bolsel ke 14, Ada Ungkapan Lucu untuk Bupati
Ia menikmati walaupun terkadang harus terjaga sampai pukul dua atau tiga dini hari untuk menyelesaikan tugas-tugas selama pendidikan
Artikel Rekomendasi