LENSA BOLSEL - Kementerian Agama mendorong agar UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda percepat penambahan guru besar. Hal ini disampaikan oleh Kasubdit Ketenagaan Direktorat Diktis Ditjen Pendidikan Islam Ruchman Basori dalam FGD Pengembangan Karir Dosen UIN SI Samarinda beberapa waktu lalu.
Ruchman menegaskan, kebutuhan guru besar harus terpenuhi apabila disesuaikan dengan prodi dan perguruan tinggi yang ada.
“sekarang aturan memungkinkan Kemenag memutuskan angka kredit Lektor Kepala dan Guru Besar, maka dosen harus semangat untuk jadi professor,” katanya dihadapan 40 dosen peserta FGD.
Baca Juga: Moderasi Beragama Jadi Agenda Matsama MAN Aceh
Profesor Doktor Abdul Mujib yang menjadi nara sumber di FGD mengatakan bahwa proses penetapan angka kredit Lektor Kepala (LK) dan Guru Besar (GB) memiliki standar kualitas dan syarat.
“Rancu jika Kemenag berpikir proses menjadi LK dan GB lebih mudah. Ya ada permudah alur birokrasi, tetapi standar menjadi orientasi utama,” ujarnya.
Ia berpesan kepada para pengusul untuk bekerja keras, teliti serta sabar dalam melengkapi persyaratan khususnya jurnal bereputasi internasional.
Baca Juga: Program Guru Penggerak Merubah Pola Pendidik, Lebih Memahami Siswa
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Samarinda, Doktor Muhammad Nasir tujuan agar selalu menambah kuota guru besar dengan konkrit. seperti pendampingan serta bimbingan.
Artikel Rekomendasi