Sekolah di Sri Lanka Kembali Buka Ditengah Krisis Ekonomi

- 26 Juli 2022, 16:47 WIB
Anak Sekolah di Sri Lanka
Anak Sekolah di Sri Lanka /Pixabay

LENSA BOLSEL - Negara Sri Lanka menghadapi krisis ekonomi berbulan-bulan memicu gelombang besar protes dan menuntut Presiden Gotabaya Rajapaksa untuk mundur. Antrian panjang untuk makanan dan kebutuhan pokok, menjadi pemandangan sehari-hari di Sri Langka.

Ini terjadi karena pemerintah kehabisan cadangan devisa untuk mengimpor kebutuhan pokok, bahan bakar, dan suplai tenaga listrik sehingga harga kebutuhan pokok meroket, kemudian diperparah dengan inflasi pada Juni 2022 yang mencapai 54,6 persen, dan diperkirakan naik menjadi 70 persen.

Kondisi ini menyebabkan kelumpuhan diberbagai sektor termasuk sektor pendidikan. Pemerintah terpaksa menutup sekolah-sekolah di Sri Lanka.

Baca Juga: Pekan Depan Parlemen Sri Lanka Mulai Proses Pemilihan Presiden Baru

Pengamat mengatakan bahwa penyebab krisis di negara itu akibat kesalahan kebijakan yang melemahkan pendapatan negara, pemotongan pajak populis, pengiriman uang dari pekerja luar negeri yang terpangkas serta kenaikan harga minyak.

Namun pada Rabu 26 Juli, Pemerintah Sri Lanka telah mengijinkan sekolah-sekolah untuk kembali beraktivitas. Meski begitu, pemerintah masih membatasi pembelajaran tatap muka dengan opsi penambahan semester hingga bulan September.

Dalam sepekan, sekolah-sekolah diizinkan menggelar tiga hari pembelajaran tatap muka dan dua hari dilakukan secara Daring.

Baca Juga: Menteri Sri Lanka Dipukuli Demonstran

Kementerian Pendidikan setempat juga melarang pihak sekolah baik negeri maupun swasta untuk melaksanakan ujian semester akhir. Pemerintah Sri Lanka juga menyiapkan ribuan kendaran untuk fasilitas pelajar ke sekolah.***

Editor: Rahmat Putra Kadullah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x