Kenali 3 kategori Gejala Polio Pada Anak, Waspada Penularannya

- 14 Agustus 2022, 18:48 WIB
Ilustrasi Virus Polio.
Ilustrasi Virus Polio. /Tangkapan layar

LENSA BOLSEL - Polio adalah salah satu jenis virus paling menular yang menyebabkan poliomyelitis atau yang lebih dikenal sebagai Polio.

Pada beberapa anak yang terinfeksi virus polio tidak menunjukan gejala, akan tetapi sebagian anak yang terjangkit virus polio menunjukan gejala ringan.

Gejala yang paling umum ditemukan adalah kerusakan sistem saraf yang menyebabkan lumpuh, dan pada kasus yang parah hingga menyebabkan kesulitan bernapas sampai berujung pada kematian.

Baca Juga: Kenali Text Neck Syndrome, Akibat Penggunaan Ponsel dan Perangkat Elektronik

Penularan virus polio paling sering terjadi melalui kontak antara fases dan oral. Anak-anak mudah terinfeksi ketika tidak mencuci tangan dengan benar atau mengkonsumsi makan dan minuman yang telah terkontaminasi virus penyebab polio.

Masa inkubasi virus polio biasanya sekitar 3 – 6 hari, dan kemungkinan terjadi kelumpuhan dalam kurun waktu 7 – 21 hari. Gejala polio terbagi mejadi tiga kategori, yaitu:

Poliomyelitis Abortif
Infeksi polio ringan dan tidak menyebabkan kelumpuhan, ditandai dengan Demam tinggi, Mafsu makan berkuran, mual atau muntah, sakit tenggorokan, tidak enak badan, sembelit, dan nyeri perut.

Poliomyelitis Nonparalytic
Dikategorikan sebagai penyakit ringan juga tidak menyebabkan kelumpuhan. Namun, gejalanya mungkin lebih buruh dari Poliomyelitis Abortif, yang akan mengalami Nyeri otot pada batang tubuh, lengan dan kaki, kekuatan di leher dan sepanjang tulang belakan, hingga peradangan pada selaput otak.

Poliomyelitis Paralytic
Merupakan suatu jenis infeksi polio yang memiliki gejala seperti polio non paralitik dan abortif. Infeksi polio jenis ini dapat menimbulkan gejala seperti Kelemahan otot diseluruh tubuh, sembelit parah, kelumpuhan di kantung kemih, pengecilan otot, pernapasan melemah, batuk lemah, suara serak, kesulitan menelan, kelumpuhan otot yang mungkin permanen, mudah kesar dan marah.

Halaman:

Editor: Pratama Yudistira Lensun

Sumber: Kemkes


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x